Selasa, 02 Februari 2010

as

Meski perdebatan tentang takdir bisa dikatakan hampir seusia pikiran manusia, dan ratusan bahkan mungkin lebih dari sejumlah itu para ahli telah membahasnya, namun saya pikir tak ada salahnya untuk ikut urun rembug dalam topik yang senantiasa selalu actual ini.

Sampai hari ini dari berbagai macam pendapat mengenai takdir, secara garis besar ada dua mainstream yang utama, yang pertama yang berada pada posisi bahwa seluruh aspek kehidupan manusia telah ditentukan oleh Tuhan dan disisi lainnya mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang super bebas dan dapat merancang serta menentukan nasibnya sendiri.

Saya sendiri berpendapat lain (mungkin pendapat ini juga sudah pernah dikemukanakan orang lain, karena saya yakin tak ada yang baru di bawah langit). Anyway�pendapat saya mengenai takdir ini dipicu oleh sebuah buku cerita anak-anak yang saya baca. Jangan salah, yang memicu pikiran ini bukan isi buku itu tetapi bentuk buku itu. Apa yang saya maksud adalah buku yang saya baca itu menawarkan kepada pembaca untuk memilih sendiri jalan ceritanya. Secara singkat, jika anda telah berada pada kalimat terakhir di setiap halaman, maka berbeda dari buku biasanya dimana anda tinggal melanjutkan ke halaman berikutnya, buku ini pada kalimat terakhir di tiap halaman memberikan anda opsi atau pilihan untuk memilih lanjutan cerita pada halaman-halaman tertentu. Untuk lebih jelas saya beri contoh berikut :

��.dan akhirnya sang Ksatria sampailah di depan sebuah gua yang nampak begitu misterius.� Jika anda ingin masuk ke dalam gua tersebut silakan buka halaman 12, jika anda memutuskan untuk menunggu di luar gua bukan halaman 42.

Demikian format atau bentuk buku yang saya maksud. Dan ketika anda memiilih halaman 12 atau 42, pada akhir masing-masing halaman tersebut anda pun akan diberi opsi atau pilihan lagi untuk melanjutkan cerita tersebut. Dari bentuk buku itulah pikiran saya terinspirasi untuk memahami takdir paling tidak untuk diri saya sendiri.

Jadi, menurut saya takdir atau ketentuan Tuhan hanya berada pada sisi akibat dari suatu pilihan atau perbuatan, sebagaimana buku cerita diatas, takdir adalah akhir cerita yang telah ditentukan pada tiap-tiap halaman dan kita tidak tahu serta tidak bisa merubahnya. Sementara ruang kebebasan kita berada pada saat atau momen pilihan.

Tentu saja kebebasan kita untuk memilih dalam kehidupan nyata hampir tidak ada batasnya dibandingkan pilihan yang disediakan oleh buku cerita tersebut yang masing-masing hanya ada dua pilihan di akhir setiap halaman. Dalam hidup yang nyata pilihan itu sungguh tidak terhingga sehingga tidak salah jika ada yang terjebak dengan mengatakan bahwa manusia super bebas dalam menentukan nasibnya sendiri. Coba kita ambil semua contoh kecil betapa tak terhingganya pilihan dalam hidup manusia : Ketika anda bangun tidur di pagi hari anda langsung berhadapan dengan pilihan yang tak terhingga jumlahnya : mulai dari apakah anda mau tidur lagi, tidur lagi sebentar, mau malas-malasan saja di tempat tidur, mau malas-malasan sambil baca buku, atau mau �ngusilin� istri anda yang masih tertidur disamping anda, mau sholat subuh, mau bangkit dari sisi kiri, atau dari sisi kanan, mau bangkit pelan-pelan atau langsung loncat, dan sebagainya dan sebagainya dan sebagainya�dan sebagainya, pokoknya anda punya unlimited option.

Namun satu hal yang anda tidak boleh lupa, bahwa apapun pilihan yang anda ambil anda tidak bebas menentukan akibat dari pilihan anda tersebut, atau dapat dikatakan anda tidak memiliki kemampuan untuk mengontrol, mengendalikan atau memilih (atau anda tidak tahu dengan pasti) akibat dari setiap pilihan yang anda ambil atau anda lakukan. Sisi akibat dari pilihan-pilihan anda itulah yang merupakan wilayah takdir atau wilayah yang telah ditentukan olehNya, yang tanpa anda ketahui telah anda pilih dengan memilih secara bebas sebab-sebabnya. Dalam bahasa Stephen Covey dikatakan bahwa anda bebas untuk memilih dan mengangkat ujung tongkat yang manapun namun anda tidak bisa menolak jika ujung yang lain dari tongkat tersebut ikut terangkat juga.

Sekarang, dengan pemahaman semacam ini sikap apa yang paling yang seharusnya kita lakukan. Sebenarnya mudah dan simple saja. Dalam salah satu firmannya Allah telah mengatakan yang artinya kira-kira �setiap perbuatan baik sekecil apapun pasti akan memperoleh balasan kebaikan dan sebaliknya setiap perbuatan jahat sekecil apapun pasti akan berbuah (berkibat) kejahatan� dan stu hal yang anda mesti ingat pula bahwa janji Allah itu pasti.

Dengan demikian, sebenarnya tidak ada yang perlu kita pusing-kan lagi. Jika anda ingin hidup dan kehidupan anda senantiasa berakibat dan berbuah baik, simple, pilih saja semua sebab-sebab yang baik. Meski anda tidak tahu apa bentuk konkrit dari kebaikan yang akan anda peroleh, dijamin pasti aman karena Allah tahu bentuk kebaikan yang terbaik bagi anda atas sebab kebaikan yang anda pilih. Sebaliknya jangan coba-coba anda ambil risiko dengan memilih sebab kejahatan, sebab meski anda tidak tahu bentuk konkret dari buah kejahatan yang akan menimpa anda, ia pasti datang kepada anda. There is no way to escape ! cepat atau lambat, sekarang ata nanti anda pasti akan menikmati buah dari setiap bibit yang anda pilih dan anda tanam.

Kemudian, sulitkah mengenali dan memilih sebab-sebab kebaikan tersebut untuk memanen akibat-akibat yang baik pula ? no way, ia lebih mudah dan lebih simple dari memilih akibat kebaikan yang kita inginkan, karena pilihan sebab kebaikan itu ada dihadapan �mata� kita dan dalam lingkaran pengaruh kita. Jika memang demikian mudahnya kenapa banyak orang yang kesulitan memilihnya ? yang sulit sebenarnya bukan memilih sebab kebaikan tersebut � karena ia begitu jelas dan nyata -, yang sulit sebenarnya adalah menundukkan hawa nafsu yang selalu mendorong kita untuk memilih sebab kejahatan, itu yang bikin sulit. Tidak percaya ? coba tanya hati nurani anda sendiri, tentu saja kalau anda yakin masih punya hati nurani.Tampilan Kristal Cair
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari LCD)
Langsung ke: navigasi, cari

Tampilan Kristal Cair (bahasa Inggris: Liquid Crystal Display) juga dikenal sebagai LCD adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer. Kini LCD mendominasi jenis tampilan untuk komputer desktop maupun notebook karena membutuhkan daya listrik yang rendah, bentuknya tipis, mengeluarkan sedikit panas dan beresoulusi tinggi.

Pada LCD berwarna semacam monitor terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi.

Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.


Universal Serial Bus
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari USB)
Langsung ke: navigasi, cari
Konektor USB (Tipe A dan B)
Konektor USB Tipe A

Universal Serial Bus (USB) adalah standar bus serial untuk perangkat penghubung, biasanya kepada komputer namun juga digunakan di peralatan lainnya seperti konsol permainan, ponsel dan PDA.

Sistem USB mempunyai desain yang asimetris, yang terdiri dari pengontrol host dan beberapa peralatan terhubung yang berbentuk pohon dengan menggunakan peralatan hub yang khusus.

Desain USB ditujukan untuk menghilangkan perlunya penambahan expansion card ke ISA komputer atau bus PCI, dan memperbaiki kemampuan plug-and-play (pasang-dan-mainkan) dengan memperbolehkan peralatan-peralatan ditukar atau ditambah ke sistem tanpa perlu mereboot komputer. Ketika USB dipasang, ia langsung dikenal sistem komputer dan memroses device driver yang diperlukan untuk menjalankannya. Tukang becak naik haji : kisah Wahid yang cerdas finansial
Filed under: Kecerdasan Power, Profil, Cara Kaya, Topik Personal

Kisah nyata ini dimuat Pikiran Rakyat Sabtu 6 Mei 2006.

Wahid (56), penarik becak yang biasa mangkal di kawasan Gunung Pereng, Kec. Cihideung, Tasikmalaya, bersyukur mampu menunaikan haji bersama istrinya Siti Hujaenah pada tahun 2004.

“Saya merasa bersyukur, karena dari hasil cucuran keringat ini bisa naik haji dan menyekolahkan anak, kata haji Wahid saat ditemui di Terminal Bus Tasikmalaya, demikian dituturkan Pikiran Rakyat.

Wahid mulai menarik becak tahun 1972 di Gunung Pereng. Sejak awal Wahid bertekad memiliki becak sendiri, maka dia mencicil becak secara kredit Rp 150,00/hari. Tentunya jumlah yang cukup besar waktu itu. Cicilan itu dia bayar kurang lebih selama setahun. Lunas membayar becak, Wahid mulai membeli tanah buat tempat tinggalnya. Berkat kerja keras siang malam dan kedisiplinannya dalam mengelola uang maka ia mampu membeli tanah dan membangun rumah.

Usai memiliki rumah Wahid kembali mengambil cicilan becak. Becak itu kemudian dia sewakan kepada rekan lainnya. Ternyata hasilnya lumayan. Dari 1 becak sewaan itu Wahid terus menambah hingga kini memiliki 40 becak! Sebanyak 25 becak disewakan dengan tarif Rp 4000,00/hari. “Sisanya saya kreditkan kepada orang lain,” ujarnya.

Walau tidak sekolah maupun membaca buku, Wahid cukup cerdas finansial. Setelah becaknya bertambah, ia akhirnya mendirikan kamar kontrakan di daerah Gunung pereng, Kota Tasikmalaya. Saat ini ada 25 kamar kontrakan dengan sewa Rp 85.000,00/bulan. “Lumayan untuk menambah penghasilan,” katanya. (Jelas lebih dari lumayan, ini berarti Wahid punya passive income hingga 2,125 juta per bulan. Ini hebat karena hanya sedikit orang yang memiliki’kemewahan’ seperti ini.)

Wahid punya cita-cita naik haji. Sejak punya dua becak Wahid sudah mulai menabung agar bisa naik haji. Tak ada target harus berapa besar tabungannya terisi setiap bulan, Wahid hanya menyisihkan uang dari hasil usahanya setelah digunakan untuk makan serta kebutuhan sehari-hari. Setelah menabung 30 tahun, akhirnya Wahid dan istrinya bisa naik haji tahun 2004. (Subhanallah, niat mulia yang disertai ketetapan hati sungguh akan mendapat bantuan dari Allah.)

Wahid juga berhasil memberikan pendidikan yang cukup kepada 3 anaknya. Si sulung lulusan Diploma 2. Adiknya lulusan SMA. Yang bungsu masih SMA.

Hingga sekarang Wahid masih mengayuh becak. Sehari kadang mendapat Rp 10-20ribu. Kadang sama sekali kosong. tapi semua itu dijalaninya dengan kesabaran, keuletan, dan kerja keras.

Kisah nyata haji Wahid itu menunjukkan bahwa sukses secara finansial tidak ditentukan oleh besarnya penghasilan, namun oleh disiplin dalam mengelola uang dan adanya tujuan cita-cita yang jelas. Pelajaran yang menarik dari kisah ini :

* Wahid ingin mempunyai alat produksi sendiri (becak) karena itu dia bersedia untuk menunda berbagai kesenangan demi mendapatkan alat produksi (mendahulukan aset)
* Selanjutnya ia menyimpan hartanya dalam bentuk yang paling manfaat yaitu rumah untuk keluarganya. Hal ini menimbulkan ketenangan batin dan meningkatkan kepercayaan dirinya dalam berusaha. (mengamankan kebutuhan dasar)
* Setelah hal paling dasar dipenuhi, Wahid menambah jumlah alat produksi dengan memperbanyak becaknya, dan menyewakannya kepada orang lain. (meningkatkan penghasilan melalui bisnis, sebuah sistem usaha penyewaan becak)
* Hasil usaha kemudian diamankan dalam bentuk kamar kontrakan yang memberikan penghasilan. (mengubah kekayaan menjadi aset pasif income melalui real estate)
* Wahid dengan kesungguhan senantiasa membela cita-citanya, seperti punya becak sendiri, punya rumah, beli lebih banyak becak, punya kontrakan, menyekolahkan anak, naik haji. (kejelasan cita-cita untuk kesejahteraan jangka panjang, mengalahkan kesenangan jangka pendek)

Kita perlu belajar kepada Haji Wahid ini.
HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser Internet. Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C).

Versi terakhir dari HTML adalah HTML 4.01, meskipun saat ini telah berkembang XHTML yang merupakan pengembangan dari HTML

Tidak ada komentar:

Posting Komentar